Cerita Nara Kupu Village, Urban Village Di Tengah Kota

Penulis: Aryanto Seran / timorhitz.id

Kebun tapi kok bisa berada di tengah daerah perkotaan? Inilah Nara Kupu Village, sebuah Perkebunan yang mengaplikasikan sistem integrated farming milik Pengusaha asal Nusa Tenggara Timur, Fransiscus Go. 

Tim Timor Hitz berkunjung ke Nara Kupu Village yang berada di Depok – Jawa Barat pada hari Sabtu 15 Juni 2024. Saya (Aryanto Seran_red) menggunakan moda transportasi commuter line untuk sampai ke sana. Kebetulan saya tinggal di daerah Pekojan – Jakarta Barat, sehingga cukup satu kali naik commuter line dari Stasiun Kota dengan tujuan akhir Stasiun Citayam. 

Perjalanan saya menggunakan kereta api sekitar 60 menit, pas. Saya kemudian naik grab bike menuju Lokasi Nara Kupu Village yang berada di Jl Batu Ampar Kekupu, Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Perjalanan dengan ojek online ini hanya memakan waktu kurang lebih 10 menit. 

Kedua orang rekan saya, Pio dan Lopez, mengunakan kendaraan roda empat sehingga lamanya perjalanan mereka ke Nara Kupu Village hanya sekitar 45 menit dari Jakarta, lewat tol baru Depok – Antasari. 

nara-kupu-village-sawangan-depok
Nara Kupu Village berlokasi di Kampung Kupu, Pasir Putih, Sawangan, Depok, Jawa Barat (Foto: timorhitz.id)

Kesan Pertama: Adem!

Saya tiba di Nara Kupu Village pada Pukul 14.10 WIB. Rupanya Driver dari Grab Bike yang saya tumpangi membawa saya masuk ke kompleks Perkebunan ini melalui pintu samping atau sering disebut pintu lama. Di depan pintu gerbang terdapat plang bertulis Kebun Nara. 

Ketika memasuki area Perkebunan melalui pintu samping, pemandangan pertama yang terlihat adalah sebuah café kecil. Banyak pengunjung terlihat memenuhi beberapa tempat duduk di area café sambil bercengkerama dan menikmati hidangan yang disediakan. 

Saya kemudian duduk di sebuah kursi yang langsung berhadapan dengan sebidang tanah berisi tumbuhan sayur-sayuran yang masih kecil. Seorang karyawan menghampiri saya untuk memberikan daftar makanan dan minuman. Tanpa menunggu lama, saya pun memesan segelas lemon tea karena sedari tadi tenggorokan berasa kering. 

cafe-nara-kupu-village
Cafe dan Restoran di Nara Kupu Village (Foto: timorhitz.id)

Udaranya sangat adem, suasananya juga tak bising. Beberapa pohon kopi terlihat tumbuh berjejer di samping café. Sayangnya belum berbuah sehingga rasa penasaran saya untuk melihat biji kopi belum bisa terpenuhi. Pelayan kemudian membawa pesanan minuman yang tadi saya pesan sehingga saya pun langsung menyeruputnya. Sementara di samping saya, seorang anak muda terlihat asyik dengan pekerjaannya di depan laptop. Kelihatan seperti seorang mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas kuliah. 

Secara umum, café yang berada di Nara Kupu Village ini menawarkan empat pilihan spot untuk para tamunya duduk yaitu kursi-kursi di depan café yang memakai payung, area dekat kasir, area tertutup namun berdinding kaca serta Lorong menuju area belakang. Menariknya, dari area tertutup dan Lorong inilah pengunjung bisa langsung melihat dan berinteraksi dengan puluhan ekor rusa milik Nara Kupu Village. 

cafe-nara-kupu-village
Salah satu Pojok Cafe di Nara Kupu Village dimana pengunjung bisa langsung memberi makan Rusa Tutul (Foto: Timorhitz.id)

Ide Besar Di Balik Nara Kupu Village

Dua orang rekan saya, Pio dan Lopez, tiba di Nara Kupu Village sekitar Pukul 16.00 WIB. Kami kemudian dibawa oleh salah satu karyawan untuk bertemu Bapak Fransiscus Go, pemilik Nara Kupu Village yang kebetulan berada di kebun pada sore itu. Mengejutkan, kami disambut dengan penuh keramahan, di ruangan kerja miliknya yang berada di lantai 1 villa Nara Kupu Village. 

Sosok Bapak Fransiscus Go yang adalah seorang pegusaha sukses di bidang property ternyata sangat low profile dan ingin berbagi cerita dengan siapa saja tanpa memandang status dan usia. Bahkan komunikasi beliau dengan para karyawannya pun terlihat sangat cair dan akrab. 

fransiscus-go-owner-nara-kupu-village
Bapak Fransiscus Go (Owner Nara Kupu Village) ketika berbincang dengan Pio dari Tim Anak Timor Hitz (Foto: timorhitz.id)

Di villa – yang juga kabarnya bisa disewa sebagai penginapan ini, Bapak Fransiscus Go bercerita tentang banyak hal. Awalnya tentang ribuan buku yang terpajang di setiap sudut ruangan, dari lantai satu sampai dua, sehingga membuat villa ini mirip perpustakaan. 

Buku-buku yang ada di lantai satu rupanya terbuka bagi siapapun pengunjung yang ingin membacanya, namun buku-buku yang berada di lantai dua merupakan koleksi pribadi. Owner & CEO dari GMT Property ini kemudian memberikan petuahnya kepada kami bahwa ada dua cara untuk menimba inspirasi yaitu dengan pergi ke perpustakaan atau ke kebun.

Sesi cerita-cerita dengan Bapak Fransiscus Go kemudian berlanjut pada Sejarah berdirinya Nara Kupu Village dan misi terbesar yang ada di benak beliau saat menghadirkan urban farm ini di daerah Depok. 

vila-nara-kupu-village
Salah satu pojok dalam villa yang ada di Nara Kupu Village (Foto: timorhitz.id)

Berkah Di Balik Pandemi

Nara Kupu Village sejatinya digagas dan baru mulai digarap sekitar lima tahun lalu, persisnya pada saat badai pandemi melanda dunia. Lokasi sekitar 3 hektar yang berada di Wilayah Kupu, Sawangan, Kotamadya Depok ini awalnya direncanakan sebagai perumahan. Namun karena semua perekenomian di dunia mendadak turun saat pandemi, Fransiscus Go mulai memutar otak untuk memanfaatkan Lokasi ini tidak hanya untuk keuntungan pribadi melainkan juga kepada Masyarakat sekitar. 

Jadilah Kebun Nara beroperasi, awalnya hanya khusus untuk proyek pertanian dan Perkebunan sayur dan buah organik. Rupanya dari usaha pertanian dan Perkebunan ini, Fransiscus Go telah berhasil memasuki pasar Jabodetabek yaitu melalui Toko “Sayur Kendal”. 

sayer-kendal-nara-kupu-village
Salah satu jenis sayuran yang ditanam secara organik di Nara Kupu Village (Foto: Fransiscus Go)

Di area Kebun Nara, Fransiscus Go kemudian menghadirkan dua ekor Rusa Tutul (nama ilmiah Axis axis) yang saat ini telah berkembang biak sampai puluhan ekor. Kemudian dihadirkan juga usaha peternakan ayam kampung petelur, angsa, bebek, rumah lebah serta budidaya dan kolam pancing ikan air tawar seperti ikan mas, mujair, lele dan lainnya. 

Seiring berjalannya waktu, Kebun Nara yang kemudian lebih kenal sebagai Nara Kupu Village, akhirnya ikut dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang sepeti perpustakaan, café dan restoran, toko souvenir dengan produk ramah lingkungan, klinik Kesehatan KJP dan homestay. “Kami menanam sayur dan buah organic, kemudian peternakan ayam telor, dan lain-lainnya, tapi misi terbesar dari semua ini adalah apa yang kita sebut sebagai integrated farming dimana semua ada keterhubungannya sebagai suatu ekosistem,” jelas Fransiscus Go. 

fransiscus-go-owner-nara-kupu-village
Fransiscus Go (Owner Nara Kupu Village) ketika Berman dengan rusa di area peternakan (Foto: Fransiscus Go)

Ruang Hiburan dan Edukasi

Nara Kupu Village dibangun dengan salah satu misi adalah memiliki dampak sosial kepada Masyarakat umum. Oleh karena itu, Lokasi ini sehari-harinya terbuka untuk umum, Dimana Masyarakat bisa berkunjung tidak sekedar untuk mencari tempat healing atau refreshing, melainkan juga bisa mempelajari system Perkebunan dan peternakan yang diterapkan di Nara Kupu Village. 

Tidak heran, sejak Nara Kupu Village ada, Lokasi ini tidak pernah sepi dengan pengunjung, baik dari Masyarakat di sekitarnya maupun rombongan institusi atau sekolah-sekolah yang datang dari luar Kota Depok. Yang mengejutkan adalah tenaga-tenaga yang ditugaskan untuk mendampingi masyarakat ketika melihat-lihat area budidaya sayur, ayam petelur, ikan bahkan rusa yang ada di sana adalah para sarjana yang berkompeten di bidangnya. 

rusa-tutul-nara-kupu-village
Salah satu pegawai berpose dengan belasan rusa tutul di Nara Kupu Village (Foto: Fransiscus Go)

Mimpi Besar Nara Kupu Village Untuk Indonesia

Nara Kupu Village di Depok, menurut Fransiscus Go sejatinya hanya proyek percontohan. Kami sudah memiliki Kebun Nara di Jawa Tengah yaitu kota Yogyakarta dan Jawa Barat yaitu Kawasan Puncak. Ternyata Fransiscus Go bermimpi untuk menghadirkan Nara Kupu Village di berbagai daerah di Indonesia. 

sayer-hidroponik-nara-kupu-village
Salah satu pojok budidaya sayur hidroponik di Nara Kupu Village (Foto: timorhitz.id)

“Ini hanya percontohan. Kami membuat Pilot Project untuk dikembangkan ke daerah-daerah. Kita ingin membuktikan bahwa bibit yang ada adalah bibit yang cocok untuk kita tanam dimanapun termasuk wilayah-wilayah di Nusa Tenggara Timur,” Ucap Sarjana Hukum dari Universitas Atmajaya Jogyakarta dan Sarjana Bisnis dari Universitas Gajah Mada Jogyakarta ini. 

Fransiscus Go tidak sekedar membual karena ternyata sistem Perkebunan yang sama sudah mulai dilakukan uji coba juga di daerah kelahirannya yaitu Provinsi NTT, khususnya di wilayah Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). 

Namun untuk dua Lokasi di NTT ini, Fransiscus Go dan tim masih ingin mengevaluasi kendala-kendala yang dihadapi selama proses uji coba. Seperti di Kefamenanu, salah satu kendala untuk sayuran hidroponik adalah kondisi air yang sangat berkapur. 

“Nanti kalau setelah satu sampai tiga kali berhasil baru bisa kita duplikatkan, kemudian kita bisa terapkan konsep integrated farming seperti yang ada di Nara Kupu Village,” jelas Fransiscus Go tentang impiannya ingin menghadirkan konsep Nara Kupu Village di berbagai daerah. 

peternakan-ayam-petelur-nara-kupu-village
Tim Anak Timor Hitz ketika berkunjung ke kandang ayam petelur di Nara Kupu Village (Foto: timorhitz.id)

Nara Kupu Village: Untuk Kesejahteraan Masyakarat

Nara Kupu Village bukan Cuma proyek untuk keuntungan pribadi melainkan bagi Masyarakat luas. Ibu-ibu rumah tangga bisa dengan gampang berbelanja sayuran sehat, anak-anak sekolah bisa belajar tentang Teknik-teknik berkebun dan Bertani, dan Nara Kupu Village juga menyediakan lapangan kerja bagi Masyarakat sekitar. 

Satu lagi, Nara Kupu Village adalah tempat magang untuk para mahasiswa yang sedang kuliah ilmu pertanian. 

“Disini kalua hari-hari biasa ada anak-anak dari Institute Pertanian Bogor. Kadang juga tiap tahun kita ada anak-anak dari Sekolah kejuruan di bidang Pertanian,” jelas Fransiscus Go tentang Nara Kupu Village. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *